Agrosilvofishery merupakan model pengelolaan lahan yang mensinergikan aspek ekologi dan ekonomi – suatu konsep teknologi tradisional ramah lingkungan dengan menggabungkan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan.
Kegiatan restorasi lahan basah, salah satunya di lahan gambut, saat ini banyak menggunakan pendekatan agrosilvofishery karena dinilai sesuai dengan pola pengusahaan lahan yang sudah ada. Artinya, masyarakat tidak perlu lagi belajar teknologi baru karena gabungan budi daya pertanian, kehutanan, dan perikanan ini sebenarnya sudah ada sejak dulu. Masyarakat lokal sudah terbiasa memanfaatkan pola ini, seperti pola fluktuasi musiman genangan air tanpa intervensi drainase di lahan gambut.
Bersama Yustina Artati, Peneliti Senior CIFOR-ICRAF, di episode terbaru Bincang Hutan, mari ketahui bersama tentang konsep dan praktik agrosilvofishery di lahan gambut serta manfaatnya bagi kehidupan dan restorasi lahan.
The post Potensi Agrosilvofishery dalam Pemulihan Lahan Gambut appeared first on CIFOR Forests News.
See the rest of the story at mysite.com
Related:
Dari Madu ke Kerajinan Tangan: Membentuk Mata Pencaharian Berkelanjutan di Sumbawa
La Tierra se acerca a un punto inflexión, pero los bosques y los árboles pueden ayudarnos
Prix du chocolat, Côte d’Ivoire et le Programme Héritage d’Abidjan
source https://forestsnews.cifor.org/77716/potensi-agrosilvofishery-dalam-pemulihan-lahan-gambut?fnl=enid