Dalam Infobrief Pelajaran dari inisiatif awal REDD+ untuk menginformasikan upaya mitigasi karbob yang efektif di Peru, kami merangkum beberapa pengetahuan yang didapatkan dari menganalisis pelaksanaan dua proyek REDD+ sub-nasional di Peru selama lebih dari 10 tahun.
Kami berharap pelajaran tersebut dapat dimanfaatkan oleh perumus kebijakan untuk meningkatkan efektivitas dan kesetaraan dari beberapa kegiatan yang diadopsi negara di bawah kontribusi yang ditentukan secara nasional (NDC) untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Lebih dari setengah emisi gas rumah kaca di Peru datang dari ekspansi atau pembentukan kawasan pertanian baru.
Dalam pembaruan NDC dalam Perjanjian Paris, Peru setuju untuk mengurangi emisi tanpa syarat sebesar 30% pada 2030 dan dengan tambahan 10% tergantung pada dukungan internasional. Untuk memenuhi komitmen ini, inisiatif-inisiatif Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation, REDD+) harus dilaksanakan dengan efektif dan memberikan hasil yang merata.
Pemerintah telah mulai berfokus pada delapan upaya REDD+: 1) produksi pertanian berkelanjutan (tanpa deforestasi); 2) pengelolaan hutan lestari; 3) mitigasi dan adaptasi pada masyarakat adat, Andes dan pesisir; 4) pengelolaan hutan rakyat; 5) konservasi hutan di lingkungan masyarakat adat dan petani; 6) sertifikasi, pengawasan dan pemerintahan di masyarakat adat dan petani, dengan pemantauan masyarakat; 7) penguatan kawasan konservasi; dan 8) aforestasi, reboisasi, dan restorasi.
Kami mencatat telah ada sekitar 35 inisiatif awal REDD+ di Amazon Peruvian sejak 2008, jadi, mengetahui dampak nyata dari beberapa inisiatif tersebut akan berguna untuk semua pemangku kepentingan, termasuk lembaga donor, praktisi, peserta, dan pemerintah. Dengan pertumbuhan cepat dari dampak krisis iklim, pengetahuan seperti ini sangat dibutuhkan untuk merancang upaya migitasi yang lebih efektif dan merata.
Dalam Infobrief, yang juga diterbitkan dalam bahasa Spanyol, kami menganalisis evaluasi dari dua proyek di wilayah Madre de Dios dan Ucayali di Amazon Peru, yang telah menjadi bagian dalam Studi Komparatif Global tentang REDD+ yang dipimpin oleh CIFOR.
Kami menemukan bahwa kedua proyek tersebut tidak memberikan dampak signifikan terhadap tutupan hutan atau pendapatan masyarakat yang tinggal di wilayah yang terlibat. Namun, ada dampak nyata pada kesejahteraan rakyat.
Pendanaan yang lambat dan terbatas dalam kedua kasus memberikan dampak yang negatif. Pasar karbon sukarela digunakan sebagai sumber keuangan yang utama, tetapi sifat pasar yang tidak stabil menghambat implementasinya.
Penemuan penting lainnya adalah ketidakamanan penguasaan lahan masih menjadi tantangan — seperti non-peserta eksternal yang terlibat dalam pertanian intensif, pertambangan dan pembalakan liar — dan bahwa rancangan aslinya tidak memperhitungkan faktor-faktor yang terkait dengan tingkat efektivitas lingkungan yang lebih tinggi, seperti penargetan spasial, penghargaan yang disesuaikan , dan persyaratan imbalan yang diberikan.
Kami membuat beberapa rekomendasi. Pertama, keputusan tentang kebijakan, strategi, dan tindakan mitigasi harus didasarkan pada bukti kuat untuk memastikan dampak positif pada pelestarian hutan dan peningkatan mata pencaharian. Kedua, intervensi di daerah dengan risiko deforestasi yang lebih besar harus menjadi prioritas. Ketiga, sistem pemantauan dan kepatuhan harus mengikutsertakan prinsip transparansi, kesetaraan, dan bertahap. Keempat, kegiatan harus direncanakan secara teratur dan partisipatif untuk mengelola potensi hasil lingkungan dan sosial ekonomi.
Silakan unduh Infobrief untuk mempelajari lebih lanjut.
The post Pelajaran dari REDD+ di Peru appeared first on CIFOR Forests News.
See the rest of the story at mysite.com
Related:
Peatland ‘core domain sets’ to streamline measurement and reporting
Salvaguardas para REDD+: ¿Cómo apoyan los estándares voluntarios a los derechos de los pueblos indÃgenas y las comunidades locales?
Dapatkah Indonesia Mendorong REDD+ untuk Menghentikan Deforestasi?
source https://forestsnews.cifor.org/79439/pelajaran-dari-redd-di-peru?fnl=enid