Paviliun Sistem Pangan pertama pada Konferensi Perubahan Iklim PBB, menurut para ahli tanah, akan menampilkan peluang besar untuk memastikan kesehatan tanah – yang di dalamnya mengandung semua nutrisi, ekosistem, dan manfaat iklim berada – dipertimbangkan oleh para pembuat kebijakan dalam diskusi di COP27.
Dengan lebih dari separuh tanah pertanian dunia sudah terdegradasi parah, para pemimpin pemerintahan dan legislator harus mengambil tindakan cepat dan signifikan menghentikan destruksi dan memulai pemulihan ekosistem tanah, kata Leigh Ann Winowiecki, salah satu pemimpin Koalisi Aksi 4 Kesehatan Tanah (CA4SH), salah satu organisasi yang menjadi tuan rumah Paviliun.
“Mari kita ingat: tanah adalah fondasi absolut kehidupan di darat, di bumi kita,” kata Winowiecki, ilmuwan sistem tanah the Center for International Forestry Research and World Agroforestry (CIFOR-ICRAF).
Tetapi, meskipun menjadi fondasi dari sistem pangan dunia – serta penyerap karbon terbesar ketiga – tanah tidak pernah diakui secara resmi di COP.
“Secara harfiah dan fisik, tanah merupakan pusat keberadaan kita. Kulit bumi kita.” tambah Winowiecki, yang memimpin koalisi bersama peraih Penghargaan Pangan Dunia Rattan Lal, professor ilmu tanah terkemuka Ohio State University (OSU), dan Kelly Witkowski dari Institut Kerjasama Pertanian Inter-Amerika (IICA) di Costa Rica. Mitra Koalisi lainnya termasuk Dana Satwa Liar Dunia (WWF) dan Konvensi PBB untuk Memerangi Desertifikasi (UNCCD).
Empasis pada sistem dan sumber daya pangan, melalui Paviliun pada COP27 di Sharm El-Sheikh, Mesir 6-18 November 2022 ini, menyoroti masalah kesehatan tanah, ketahanan pangan dan nutrisi, serta perlunya tindakan cepat untuk mempromosikan keduanya. Alternatifnya sudah sangat mahal: degradasi tanah mengancam kehidupan dari lebih tiga miliar orang dan merugikan ekonomi global sebesar 10,6 triliun dolar AS per tahun.
Merespon hal tersebut, CA4SH, wahana multi-pihak yang diluncurkan pada KTT Sistem Pangan PBB 2021, telah menyusun Resolusi Kesehatan Tanah untuk didukung dan disahkan secara public pada COP27. Menurut CA4SH, melalui kepemimpinan pemerintah dan kemitraan multipihak, penandatanganan bersama deklarasi semacam itu sangat penting agar kontribusi penuh tanah dapat terealisasi.
Resolusi meminta para pemimpin politik untuk mengakui, menegaskan, dan mendukung upaya mendorong petani menuju praktik pengelolaan lahan menuju tanah sehat. Upaya ini dapat dilakukan melalui teknik pertanian regeneratif, antara lain menanam pohon dan tanaman yang dapat memenuhi kebutuhan memberi makanan penduduk dunia sambil menghilangkan karbon dari atmosfer dan menyerapnya di tanah.
Pemerintah didesak untuk bekerja sama secara internasional dalam membalikkan proses degradasi tanah dengan menekankan perlunya menselaraskan konvensi PBB terkait hal ini, selain kerja sama perubahan iklim dan keanekaragaman hayati untuk mengurangi tumpang tindih dan bekerja secara efisien. Terakhir, resolusi meminta para pemimpin untuk mempertimbangkan pentingnya tanah yang sehat dalam mencapai tujuan Dekade Restorasi Ekosistem PBB.
Resolusi juga menekankan nilai tanah sehat sebagai solusi berbasis lingkungan dalam kontribusinya memerangi perubahan iklim, karena tanah dapat menyerap karbon. Tanah sehat juga dapat memulihkan keanekaragaman hayati, meningkatkan resiliensi air, meningkatkan produk bergizi dan memperkuat ketahanan pangan sambil membangun sistem produksi pangan yang positif-alam.
“Tanah memberi dunia begitu banyak: tanah sehat sangat penting untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, restorasi ekosistem, pangan dan gizi, serta keamanan,” kata Winowiecki. Banyak nutrisi penting dalam makanan tersedia karena berasal dari tanah. Jadi mengolah tanah semata mencari untung dapat meningkatkan risiko terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
“Kita sering tidak mengaitkan bahwa unsur hara itu sebenarnya berasal dari tanah,” kata Winowiecki. “Jika tidak ada di tanah, maka pisang – contohnya – tidak akan mengandung potasium lagi.”
“Menghubungkan tanah sehat dengan makanan bergizi sangat penting, meski kita juga perlu mengambil pendekatan sistem menyeluruh. Mengutip Rattan Lal, ‘Tanah Sehat menghasilkan Makanan Sehat menghasilkan Orang Sehat menghasilkan Planet Sehat’.”
Meskipun manfaat tersebut terkikis karena bumi kehilangan 24 miliar ton lapisan atas tanah subur setiap tahun. Praktik pengelolaan lahan dan tanah tidak berkelanjutan mengakibatkan degradasi, erosi, salinasi, pemadatan, pengasaman, dan akumulasi polusi kimia.
Tujuan mendasar CA4SH adalah meningkatkan kesehatan tanah secara global dengan mengatasi hambatan penting dalam implementasi, pemantauan, kebijakan dan investasi yang adaptasi dan eskalasi petani melakukan praktik tanah yang sehat. Targetnya adalah memandu dan mengkatalisasi investasi kesehatan tanah berbasis bukti bagi sektor publik dan swasta untuk mengatasi keamanan pangan dan gizi, degradasi lahan, perubahan iklim, keuntungan dan pertumbuhan sosial ekonomi, produktivitas, penghidupan desa, dan keanekaragaman hayati.
Hampir separuh dari 110 anggota koalisi adalah organisasi petani dan LSM. Mereka berupaya mendukung integrasi kesehatan tanah dalam kebijakan nasional dan internasional; memperluas pemanfaatan riset dan pengembangannya ke dalam praktik, pemantauan dan evaluasi kesehatan tanah; perluasan lahan di bawah praktik tanah sehat; serta untuk mempromosikan peningkatan signifikan investasi kesehatan tanah.
Dalam seruan aksi, koalisi mendesak pengakuan kesehatan tanah sebagai aset vital yang berperan sentral dalam mengatasi sejumlah tantangan paling mendesak, mulai dari ketahanan pangan dan nutrisi hingga perubahan iklim dan potensi ekonomi inklusif. Lebih jauh lagi, seruan aksi mendorong pengakuan peran tanah sehat dalam mendukung alam dan resiliensi penghidupan, serta menjadi bagian dalam memberi keuntungan investasi (ROI) di sepanjang rantai nilai. Diserukan pula pengakuan peran penting petani sebagai agen perubahan dan inovasi, pengembangan metode dan alat yang memungkinkan tanah berfungsi sebagai ekosistem hidup yang vital, dan kolaborasi pemangku kepentingan lain dalam sebuah bentang alam.
Mari bergerak:
- Baca Resolusi Kesehatan Tanah dan bagikan komentar anda
- Bagikan resolusi dengan pemerintah dan pihak yang berkepentingan dan berikan umpan balik yang membangun
- Hadiri Hari Meningkatkan Kesehatan Tanah 11 November 2022 di Paviliun Sistem Pangan
- Hadiri presentasi Resolusi Kesehatan tanah 13:00-14:00 Waktu Standar Eropa Timur pada 11 November 2022.
- Bergabunglah dengan Koalisi Aksi untuk Tanah Sehat (CA4SH) untuk mengeskalasi praktik tanah sehat secara global.
——-
Kontak: L.A.Winowiecki@cgiar.org dan Tim Koordinasi CA4SH
The post Pemimpin COP 27 Didesak untuk Memulai Restorasi Ekosistem Tanah appeared first on CIFOR Forests News.
See the rest of the story at mysite.com
Related:
Pembelajaran Adaptif dan Refleksif untuk Forum Multipemangku Kepentingan yang Lebih Tangguh
COP 27: Un llamado urgente a abordar la salud del suelo
Bridging the information gap
source https://forestsnews.cifor.org/79819/pemimpin-cop-27-didesak-untuk-memulai-restorasi-ekosistem-tanah?fnl=enid