Minggu pertama COP28 ditutup dengan hasil yang kurang menjanjikan, terutama dengan adanya fokus pada bahan bakar fosil dalam teks rancangan Global Stocktake yang diterbitkan pada Selasa lalu. Beban menjadi lebih berat di minggu kedua, terutama jika kita ingin melakukan koreksi jalur yang sangat dibutuhkan dalam GST pertama, yang akan menentukan arah bagi dunia untuk mencapai tujuan Perjanjian Paris.
Sesi pleno bersama Subsidiary Body for Scientific and Technological Advice (SBSTA) dan Subsidiary Body for Implementation (SBI) dimulai pada Rabu malam, dengan banyak negara menyatakan harapan besar terkait keputusan bersejarah yang mungkin dihasilkan dari COP28. Namun, banyak pihak merasa ragu mengingat beberapa pihak mencoba untuk keluar dari kesepakatan sebelumnya, merenegotiasi Perjanjian Paris, dan terlibat dalam proses dengan ‘niat buruk.’
Negara-negara Berpendapatan Menengah dan Rendah (LMDCs) menekankan perlunya mencapai lebih banyak keseimbangan di semua item agenda dan menyoroti prinsip tanggung jawab bersama tetapi berbeda, kesetaraan, dan pemanfaatan sains terbaik yang tersedia.
Di sisi lain, prestasi menjanjikan tercapai lewat komitmen pembiayaan sebesar US$83,76 miliar, setara Rp1,3 kuadriliun (dengan asumsi kurs Rp15.541 per US$). Mayoritas dana, sebesar US$62,2 miliar, dialokasikan untuk program pembiayaan iklim atau climate finance, termasuk dukungan untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Sumber dana berasal dari pemerintah, sektor swasta, dan sumber alternatif lainnya.
Dalam edisi kedelapan Buletin Iklim, Keanekaragaman Hayati, dan Hak, kami menyoroti beberapa poin penting yang dibahas di hari kedelapan COP28 sebagai berikut:
- Global Stocktake bergerak ke ranah politik dengan menerapkan pendekatan Building Blocks+, memotivasi agar isu ini dibahas oleh pejabat senior dan menteri, termasuk menyelesaikan daftar masalah politik yang terus berkembang.
- Konten teks Pasal 6 sangat banyak disisipkan dan diberi tanda kurung. Di sisi lain, perundingan terus berlanjut sepanjang minggu ini dengan melibatkan ketiga poin pokok.
- Pihak-pihak menutup sesi Badan Pelaksana dengan menyatakan kekecewaan dan keprihatinan di hampir semua area kerja.
- Pengamat memanfaatkan kesempatan untuk menyampaikan pernyataan tegas, mengingatkan pihak-pihak bahwa hasil Global Stocktake di Dubai akan menjadi penentu keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai tujuan Perjanjian Paris sebesar 1,5 derajat.
Jangan lewatkan dan ikuti terus buletin ini selama satu minggu ke depan. Rangkuman berita kami sajikan rutin setiap hari. Lihat edisi sebelumnya di sini.
Jika Anda berada di Dubai atau mengikuti perkembangan pertemuan ke-28 Konferensi Para Pihak (COP) Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC), Buletin Iklim, Keanekaragaman Hayati, dan Hak meringkas informasi terkini dari perundingan, negosiasi dan acara-acara penunjang dan tambahan.
Tautan penting terkait COP28:
Program Harian: https://unfccc.int/documents/634292
Halaman resmi COP28: https://unfccc.int/cop28
Panduan Pengamat: https://unfccc.int/documents/633166
Tentang Lokasi COP28: https://www.cop28.com/en/cop28-uae-venue
The post Analisis Kritis Teks Global Stocktake dan Pencapaian Besar Pembiayaan Iklim appeared first on CIFOR Forests News.
See the rest of the story at mysite.com
Related:
Seeing from all sides: Why we need more women in science
Toucans, tapir and tortoises: Revealing the biological riches of southern Guyana
Congo Basin: Need for more funding to let ‘lungs of Africa’ breathe
Are community rights being upheld in REDD+ safeguards processes and landscapes in East Kalimantan?
Nourishing leadership: Why gender matters in development science
In DRC, Indigenous Peoples and local communities’ inclusion in REDD+ remains a work in progress
Finding common ground for community forest management in Peru
Energy transfer: How one woman scientist aims to spark enthusiasm in the next generation
Framing up the community-centred future of peatland management
For many Indigenous communities, land titles aren’t the same as tenure security
Protected: Beyond the ‘bubble tower paradox’: How a jurisdictional approach can make commodities more sustainable
Protected: Our climate and our future hinge on preserving the Amazon Basin
Panduan Agroforestri Terbaru, Upaya Membantu Transformasi Sistem Pangan Indonesia
source https://forestsnews.cifor.org/85480/analisis-kritis-teks-global-stocktake-dan-pencapaian-besar-pembiayaan-iklim?fnl=enid