Minggu kedua dimulai dengan berbagai intervensi baik dari Sekretariat UNFCCC maupun banyak Pihak. Jelas ada kekhawatiran serius terkait kemajuan COP28 Dubai.
Sekretaris Eksekutif UNFCCC, Simon Sheik, mengingatkan para negara akan urgensi situasi saat ini. “Keputusan di Dubai dapat membantu menghentikan perjalanan menuju titik tanpa kembali, dan batas 1,5 derajat adalah batas yang konkret, bukan lagi suatu pilihan,” katanya dalam pidato sidang pleno. Ia merujuk pada Global Goal on Adaptation (GGA) sepenuhnya terhenti setelah negosiasi informal pada hari terakhir minggu pertama (6 Desember) tidak mencapai konsensus. Jika GGA tidak diadopsi pada COP28, itu berarti salah satu hasil yang diamanatkan untuk pertemuan di Dubai tidak akan terwujud.
Perdebatan yang masih berlanjut melibatkan peningkatan penghapusan bahan bakar fosil. Kolombia merujuk pada Laporan Celah Produksi dan peningkatan produksi bahan bakar fosil yang signifikan yang diharapkan oleh 20 produsen minyak teratas, memberikan peringatan bahwa jika hal ini terjadi, kita akan menghadapi dunia yang dipenuhi dengan kerugian dan kerusakan. Sementara Arab Saudi bersikeras bahwa Perjanjian Paris berkaitan dengan penanggulangan emisi dan bukan sumber emisi.
Berita terbaru mengenai usulan Bolivia untuk moratorium pasar karbon mendapat beragam reaksi. Usulan tersebut mencakup menghentikan semua fungsi pasar di bawah mekanisme Pasal 6.4 berbasis pasar, yang dianggapnya menghambat kemajuan pada opsi non-pasar Pasal 6.8.
Mengutip dari dokumen UNFCCC, usulan ini didasarkan pada pencarian berbagai pendekatan, termasuk peluang penggunaan pasar, untuk meningkatkan efektivitas biaya, dan mempromosikan tindakan mitigasi, dengan memperhatikan keadaan yang berbeda antara negara-negara maju dan berkembang.
Menurut pandangan Bolivia, hal ini berarti perlu dilakukan upaya untuk mengadopsi berbagai pendekatan yang dapat meningkatkan efektivitas biaya dan mempromosikan tindakan mitigasi. Jika mekanisme pasar dianggap tidak efektif secara biaya atau tidak mendorong peningkatan mitigasi, maka perlu dilakukan implementasi berbagai pendekatan lain.
Dalam edisi kesembilan Buletin Iklim, Keanekaragaman Hayati, dan Hak, kami menyoroti beberapa poin penting yang dibahas di hari ke-9 COP28 sebagai berikut:
- Intervensi Para Pihak terjadi di Sidang Pleno, menyatakan keprihatian mereka terhadap kemajuan negosiasi yang lambat. Terdapat kemajuan kecil dalam negosiasi Global Stocktake (GST), di mana para Kepala Delegasi bekerja larut malam untuk menghasilkan teks baru (iterasi ketiga) dan daftar opsi yang terus berkembang.
- Negosiasi mengenai penghapusan bahan bakar fosil menjadi kritis, terutama ketika para negara mulai menunjukkan posisi masing-masing. Hal ini sangat penting karena akan menentukan keberhasilan atau kegagalan COP28 Dubai.
- Pembahasan Pasal 6 ditandai dengan ketidaksetujuan dari Grup Negara Berkembang yang Satu Pemikiran (Like-Minded Group of Developing Countries, LMDC) tentang isi Pasal tersebut.
- Hari ini, dikeluarkan isi terbaru Pasal 6.4, yang mencakup dua kemungkinan hasil, termasuk usulan moratorium pasar karbon dari Bolivia.
- Keprihatinan terkait penghilangan bahasa untuk mendukung transisi adil berbasis hak terus ditekankan.
Jangan lewatkan dan ikuti terus buletin berita kami yang disajikan rutin setiap hari selama COP28. Lihat edisi sebelumnya di sini.
Jika Anda berada di Dubai atau mengikuti perkembangan pertemuan Konferensi Para Pihak (COP) Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) ke-28, daftar di Buletin Iklim, Keanekaragaman Hayati, dan Hak yang meringkas informasi terkini dari perundingan, negosiasi, dan acara-acara penunjang dan tambahan.
Program Harian: https://unfccc.int/documents/634292
Halaman resmi COP28: https://unfccc.int/cop28
Panduan Pengamat: https://unfccc.int/documents/633166
Tentang Lokasi COP28: https://www.cop28.com/en/cop28-uae-venue
The post Perundingan di Minggu Kedua: Apakah Ini Menjadi Titik Kritis dalam Perjalanan COP28? appeared first on CIFOR Forests News.
See the rest of the story at mysite.com
Related:
Seeing from all sides: Why we need more women in science
Toucans, tapir and tortoises: Revealing the biological riches of southern Guyana
Congo Basin: Need for more funding to let ‘lungs of Africa’ breathe
Are community rights being upheld in REDD+ safeguards processes and landscapes in East Kalimantan?
Nourishing leadership: Why gender matters in development science
In DRC, Indigenous Peoples and local communities’ inclusion in REDD+ remains a work in progress
Finding common ground for community forest management in Peru
Energy transfer: How one woman scientist aims to spark enthusiasm in the next generation
Framing up the community-centred future of peatland management
For many Indigenous communities, land titles aren’t the same as tenure security
Un llamado a la eliminación rápida, justa y financiada de los combustibles fósiles en la segunda semana de la COP28
COP28: LÃderes reiteran que la adaptación al cambio climático es una cuestión de supervivencia
Deuxième semaine de la COP28 : De nombreux défis à relever
source https://forestsnews.cifor.org/85511/perundingan-di-minggu-kedua-apakah-ini-menjadi-titik-kritis-dalam-perjalanan-cop28?fnl=enid